Pendidikan Karakter Untuk Anak Sejak Dini
Pendidikan Karakter Untuk Anak Sejak Dini – 3 November 2021 07:22 3 November 2021 07:22 Diperbarui: 3 November 2021 07:28 1190 1 0
Pendidikan Karakter Untuk Anak Sejak Dini
Di era milenial saat ini, banyak yang berpendapat bahwa pendidikan karakter dahulu berbeda dengan saat ini. Dimana pendidikan karakter pada zaman dahulu lebih baik dibandingkan saat ini. Hal ini tercermin dari rendahnya budi pekerti yang baik di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda, yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi. Oleh karena itu, sangat diperlukan pembinaan dan pembentukan karakter yang baik sejak usia dini.
Sejak Dini, Anak Harus Diberikan Pendidikan Karakter
Usia dini merupakan masa yang paling penting dalam pembentukan karakter, sehingga penanaman moralitas sangat penting sebagai salah satu cara membangun karakter yang baik. Karakter adalah sikap, tingkah laku dan watak setiap orang. Sedangkan pendidikan karakter merupakan upaya menanamkan perilaku baik dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Saat ini, karena perkembangan teknologi yang semakin pesat, masyarakat semakin mudah dalam menggunakan internet. Selain beras, telepon seluler dan internet sudah menjadi kebutuhan pokok mereka. Hal ini berdampak pada kebebasan akses internet, khususnya bagi anak-anak. Internet tidak hanya memberikan dampak positif, namun juga banyak dampak negatifnya, sehingga menurunkan karakter anak.
Misalnya saja seorang anak mengakses internet, salah satunya membuka YouTube, maka otomatis apa yang ada di YouTube akan ditiru dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Terutama pada anak usia dini. Ia mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif karena tidak tahu apakah suatu hal itu baik atau tidak. Maka secara tidak langsung hal tersebut mempengaruhi pendidikan karakter anak karena perkembangan jasmani, mental, dan spiritual berlangsung pada masa ini.
Dorong Pendidikan Karakter Sejak Dini, Rudianto Tjen Peduli Masa Depan Anak Bangsa
Mengapa pendidikan karakter penting pada masa kanak-kanak? Pendidikan karakter yang tidak dilakukan sejak kecil akan berdampak buruk bagi perkembangan anak. Selain itu, pendidikan karakter mempengaruhi dan menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya.
Pendidikan karakter ini dapat membuat anak mampu mengolah emosi. Kecerdasan emosional ini dapat mempersiapkan anak kecil menghadapi tantangan masa depan. Oleh karena itu pengawasan dan bimbingan yang kuat dari orang tua, guru dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengembangkan karakter yang baik.
Mengapa demikian? Sebab pendidikan karakter anak tidak hanya terjadi di lingkungan keluarga saja tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. Selain itu juga dapat dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai moral yang baik dan memberikan contoh sikap dan perilaku yang terpuji. Jika pendidikan karakter dapat terlaksana dengan baik maka akan terbangun generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berakhlak mulia Banyuasin – Tahukah anda bahwa anak dibawah usia 10 tahun sudah bisa berpikir dan menilai apa yang dilihat atau didengarnya. Namun sayangnya mereka tidak memiliki landasan yang kuat untuk tidak mengejar kebaikan dan keburukan serta menganggap selama mereka bahagia mereka bisa leluasa mengikuti apapun yang mereka lakukan. Hal seperti ini membuat kerja ekstra bagi orang tua dan guru yang membimbing di rumah dan sekolah. Dimana pada usia muda mereka sudah sempat memahami apa yang dilihat, didengar atau dirasakan, namun masih belum bisa mencernanya dengan baik. Oleh karena itu, pembentukan karakter sangatlah penting khususnya di Indonesia.
Seperti halnya pendidikan karakter di negara-negara maju, banyak negara maju seperti Jepang yang sudah lama mempraktikkan pendidikan karakter. Bagi mereka, mengajarkan anak berhitung atau membaca sangatlah mudah, karena otaknya masih berkembang dengan baik. Namun, karakter merupakan sebuah pembelajaran yang perlu diterapkan dalam jangka waktu panjang. Karena dengan begitu anda memahami bahwa anak perlu diasuh dan diajarkan hal-hal yang baik dan dikenalkan dengan hal-hal yang buruk agar terhindar darinya, hal ini juga dianggap sebagai kecerdasan emosional dalam psikologi anak.
Pentingnya Pendidikan Usia Dini Dalam Pembentukan Karakter Anak
Sepuluh cara di atas bisa Anda terapkan secara bertahap dan jangan dipaksakan. Karena pada dasarnya anak tidak boleh dipaksa dan mereka mempunyai hak untuk bebas, selama masih dalam batas, kita tidak boleh mengontrol dan membatasi kreativitas dan pemikirannya. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan dan pemikiran mereka dan mereka akan berusaha berbaur dengan aktivitas dan praktik masyarakat anak untuk membentuk karakter yang efektif dan tidak menindas. 2 Diskusi Varna adalah evaluasi kualitas jangka panjang dari individu tertentu. Karakter berarti kepribadian, tingkah laku, budi pekerti, sikap dan budi pekerti. Karakter mengacu pada serangkaian sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan. Selain itu, suatu karakter, terutama karakter yang baik, tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan serangkaian tindakan yang ditujukan tidak hanya pada dirinya sendiri, tetapi juga dalam hubungannya dengan orang lain.
3 Varna bukan merupakan suatu hal yang murni bersifat genetik atau keturunan, sehingga untuk membentuk suatu Varna harus melalui proses pembelajaran dan aklimatisasi atau pelatihan yang berkesinambungan. Adapun karakter yang dilatih dan dibentuk adalah pikiran, perasaan dan kebiasaan untuk selalu berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari.
4 karakter mewakili siapa diri kita sebenarnya dan menentukan bagaimana seseorang mengambil keputusan. Karakter juga menentukan sikap, perkataan dan tindakan seseorang, dimana hal-hal tersebut dapat membantu mencapai kesuksesan. Pembentukan karakter individu biasanya melalui berbagai proses dimana banyak faktor yang berperan dalam proses pembentukan karakter tersebut.
5 Interaksi seseorang dengan orang lain meningkatkan karakter masyarakat dan karakter bangsa. V. Campbell dan R. Obligasi (1982) menyatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter seseorang, seperti: 1) Faktor keturunan 2) Pengalaman masa kecil 3) Keteladanan yang dilakukan oleh orang dewasa atau orang yang lebih tua 4) Pengaruh lingkungan teman sebaya 5) Lingkungan fisik dan sosial 6 ) Sekolah atau substansi pendidikan lainnya dalam organisasi 7) Media massa
Implementasi Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
6 Banyak perilaku guru yang dapat merusak karakter anak, yaitu anak merasa rendah diri. Seorang guru yang tidak pernah memberikan pujian atau kata-kata positif selain kata-kata yang mengejek dan negatif, akan menurunkan rasa percaya diri siswanya. Rasa kurang percaya diri yang berkembang sejak kecil akan terbawa hingga dewasa
Dengan mengetahui hal-hal yang baik, anak tidak hanya mengetahui hal-hal yang baik, tetapi mereka juga memahami perlunya melakukan hal-hal yang baik. Merasa baik menanamkan dalam diri anak keinginan untuk berlatih melakukan hal-hal baik dan merasakan akibat dari perbuatan baik mereka. Dengan berbuat baik, anak dilatih dan dibiasakan untuk berbuat baik. (Ratna Megavangi)
8 Dalam pendidikan anak usia dini, nilai-nilai yang dipandang sangat penting untuk dikenalkan dan ditanamkan dalam perilakunya antara lain: Cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa Kejujuran Disiplin Toleransi dan cinta damai Kemandirian Kemandirian Gotong royong, kerjasama dan gotong royong. Hormat dan Sopan Santun Kerja Bertanggung Jawab Kepemimpinan Kreatif Rendah Hati Peduli Lingkungan Hidup Cinta Bangsa dan Tanah Air
9 AUD Pendidikan Karakter mengacu pada prinsip pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan anak, dibangun berdasarkan prinsip perkembangan anak berurutan menurut DAP (Developmentally Appropriate Practice), komprehensif, berulang dan terpadu. Hal ini dilakukan melalui kegiatan bermain yang sesuai dengan perkembangan anak.
Langkah Pertama Menuju Kepribadian Unggul: Pembentukan Karakter Anak Sejak Dini
Pendekatan individual lebih diutamakan, dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan setiap anak. Menekankan pada proses interaksi anak dengan orang dewasa, teman sebaya, dan lingkungan sekitar melalui teladan dan contoh dari orang dewasa di sekitar anak (guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat).
11 Kriteria Guru Guru mencontohkan dirinya sebagai cita-cita yang meliputi berbuat baik, sopan, berakhlak baik, dan antusias. Dalam melaksanakan proses pendidikan, guru mengutamakan tujuan pengembangan karakter peserta didiknya. Guru selalu berbicara kepada siswanya tentang masalah moral, bagaimana seharusnya hidup dijalani dan apa yang baik dan apa yang buruk.
12 Secara terus menerus guru menumbuhkan rasa empati anak, yaitu dengan mengajak anak merasakan apa yang dirasakan orang lain. Guru mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam seluruh kegiatan pendidikan. Guru menciptakan lingkungan lingkungan yang mendukung tumbuhnya nilai-nilai karakter pada anak. Guru menciptakan serangkaian kegiatan untuk menerapkan nilai-nilai karakter di rumah, di sekolah dan di masyarakat sekitar
Penanaman nilai-nilai karakter dilakukan dengan keteladanan, pembiasaan dan pengulangan dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan dan lingkungan yang aman dan nyaman. Tahapan Implementasi Pendidikan Karakter AUD: Perencanaan Implementasi Asesmen
Aktivitas Bermain Anak Usia Dini
Mengenal dan memahami anak secara menyeluruh sesuai tahapan dan karakteristik perkembangan anak. Penggunaan nilai-nilai karakter diintegrasikan ke dalam proses kegiatan belajar mengajar, yang dilakukan dengan cara: menentukan nilai-nilai karakter yang sesuai dengan mata pelajaran atau kegiatan pembelajaran. Menentukan indikator pengembangan nilai karakter. Menentukan jenis dan tahapan kegiatan yang akan dilakukan.
Gali pemahaman anak terhadap setiap nilai karakter yang baik. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui penyampaian cerita dan dialog yang dipimpin oleh guru. Mengembangkan apresiasi anak dengan menyertakan emosinya untuk menyadari pentingnya karakter yang baik. Ajaklah anak untuk bekerja sama melakukan tindakan yang mencerminkan karakter yang baik. Mencapai tonggak perkembangan siswa.
Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana perubahan sikap dan perilaku anak setelah mengikuti kegiatan di lembaga PAUD yang dijiwai 18 nilai karakter.
Tugas observasi Pencatatan kinerja Anekdot (catatan anekdot) Percakapan atau interaksi (wawancara) Dokumentasi pekerjaan anak (portofolio) Laporan orang tua Deskripsi profil anak
Empat ‘kata Ajaib’ Pendidikan Karakter Ahlak Mulia Pada Anak Usia Dini.
23 Helen G. Karakter Douglass tidak diwariskan, tetapi sesuatu yang dibangun hari demi hari melalui pemikiran dan tindakan yang terus-menerus, pemikiran demi pemikiran, tindakan demi tindakan, pemikiran demi pemikiran, tindakan demi tindakan.
Untuk mengoperasikan situs web ini, kami mencatat dan membagikan data pengguna